Share

15. Hunter

Meski dihimpun pada suatu ruang padat bernama bumi, tetap saja setiap makhluk tinggal di dunia yang berbeda. Berkat keistimewaannya, manusia bahkan membangun dunianya sendiri—yang kini dipijaki oleh seorang gadis yang sama gilanya.

Merin mengintip dari jendela. Menyelisik situasi di segala sisi, bekas kekacauan terlihat jelas. Kawanan rusa itu benar-benar membuat area universitas jadi kotor. Tanaman-tanaman hias rusak semua, kotoran dan air liur berceceran baik di lantai maupun tembok.

Beberapa di antara mereka berpencar, beberapa lainnya terbujur kaku menjadi mayat. Virus itu benar-benar menggiring mereka menuju kematian. Dan, Jangan aneh. Dunia ilusi ini memang dirancang untuk membuat Merin muak. Gadis itu menyipitkan mata, dia menggaris bawahi bahkan ini bukan permainan bertahan hidup—melainkan permainan sakit jiwa.

Merin tidak akan lupa poin terakhir di surat perjanjian. Akan datang hari dimana semua penderitaannya ditayangkan dan dinikmati publik. Dengan begitu, masyarakat akan p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status