KAMU KRIMINAL ISTIMEWAKU

KAMU KRIMINAL ISTIMEWAKU

By:  Secret Dita  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Not enough ratings
56Chapters
544views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Hukum tercanggih di dunia telah lahir! Profesor Eldric harus cepat membawa FANTASIA muncul ke permukaan. Namun, dia malah terancam dikambinghitamkan oleh seorang mahasiswi sosiopat bernama Merin Noella. Kesepakatan antara malaikat dan iblis di dunia teknologi pun akhirnya terjadi. Merin bertekad lolos dari hukuman Fantasia. Sebagai gantinya, Eldric tak boleh menjebloskan Merin ke penjara biasa setelah perempuan itu membuat seseorang mati. Siapa yang menyangka perasaan istimewa tumbuh di antara keduanya? Bagaimana mereka bisa bersatu sementara terhalang jeruji mematikan? Dapatkah mereka selamat dengan ancaman yang mengintai Fantasia?

View More
KAMU KRIMINAL ISTIMEWAKU Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
No Comments
56 Chapters
1. Kelinci Percobaan
Seorang gadis menyilangkan kaki sambil mengetuk-ngetuk angin. High heels merah yang digunakannya tampak berguncang kecil. Rambut panjang lurus gadis itu menyapu paha saat ia menopang dagu. Kedua bola matanya berputar pertanda ia mulai bosan menunggu. Terdapat sebuah map berisi beberapa lembar kertas putih di kursi sebelahnya. Meski dia cukup risih dengan benda itu, nyatanya manusia lebih membuatnya risih.Dia lantas memanfaatkan benda ringan itu untuk membuat jarak dengan manusia lain. Namun tetap saja, sekali lagi dia harus berhadapan dengan dunia yang menyebalkan.Seorang laki-laki berambut pirang dengan frekles menghampirinya."Halo, boleh saya duduk di sebelahmu?" tanyanya.Gadis itu mendengkus pelan, lalu memutuskan menatap laki-laki itu sambil menyeringai."Sebaiknya jangan, kursi ini terkutuk."Alis laki-laki itu berkerut. Sebelum akhirnya, seorang sekretaris wanita muncul dari balik pintu."Nona Merin?" panggil sekretaris.Tanpa melepaskan seringainya, Merin beringsut bangun s
Read more
2. Tangga Kematian
Anak-anak jurusan Game Development terlihat memenuhi aula khusus untuk sidang pertama. Mereka akan mempresentasikan proposal gim buatan masing-masing di tahun terakhir pendidikan.Seorang gadis murah senyum masih menjadi pusat perhatian. Ia tampak sederhana dengan cardigan berwarna pastel dan jeans hitam. Rambut cokelat sebahu dengan poni tipis menambah kesan muda dan fresh. Anak-anak dari berbagai penjuru dunia silih bergantian ingin mengobrol dengannya. Selain karena aura lembutnya, kepintarannya membuat anak-anak universitas penasaran."Isabella, proposalmu pasti tidak akan mengecewakan! Para dewan tidak akan tahan dengan pesonamu, hahaha," goda salah satu laki-laki berkulit tan yang akrab disebut Jacky.Isabella hanya tersenyum tipis dengan pipi memerah.Perhatian gadis itu lalu teralihkan oleh anak-anak yang perlahan menepi. Membuka jalan dan terpana pada kecantikan si gadis bersepatu merah. Sambil berjalan layaknya model, Merin Noella datang dengan jaket rantai andalannya. Bibir
Read more
3. Little Devil
Suara sirine menggema di langit universitas. Terdengar jeritan paling keras yang berasal dari DenadaChloe. Beberapa orang menahan tubuh gadis itu yang hampir ambruk saat sahabatnya dibawa oleh petugas medis dengan tubuh tertutup kain putih. Situasi sidang menjadi kacau dan menegangkan. Para dewan akhirnya memutuskan untuk menunda sidang pertama."Denada Chloe," panggil salah seorang polisi membuat tangisnya berhenti.Dia mengusap air matanya dan mencoba berdiri tegak."Apakah Anda adalah sahabat dari Isabella Liu?"Denada langsung mengangguk dengan cepat. "Benar.""Apa Anda bersedia memberikan kesaksian pada kepolisian?" tanya polisi itu memastikan.Tanpa ragu, Denada kembali mengangguk. Namun, kecurigaan sedikit menyeruak di batin Denada sebab tidak dibawa ke kantor polisi. Dia justru digiring memasuki tempat paling ujung di universitas."Apa saya tidak akan memberi kesaksian di kantor polisi?" tanyanya."Tidak. Kepala polisi menunggu kesaksian Anda di markas Profesor Eldric," jelas
Read more
4. Pelindung
Untuk pertama kalinya, Merin berjalan tidak sendirian di bawah langit kota. Tidak—sampai sebuah drone mini menjelma sebagai 'sipir penjara'. Meski anti bising, Merin bisa menebak keberadaan drone itu dengan lirikan matanya. Sekali pun alat itu menyelinap di balik bangunan.Di penjuru tempat lain, hanya ada Tim Fantasia di markas baru mereka."Bagaimana? Apa kita munculkan mereka sekarang?" tanya Loey dengan datar.Eldric menggeleng tanpa mengalihkan pandangannya dari big screen."Tunggu sebentar lagi."Ia kembali mengawasi pergerakkan Merin, sekecil apa pun itu. Tiba-tiba, Merin menghentikan langkah di depan kantor stasiun televisi. Beberapa orang terlihat berkerumun sambil menatap lurus layar raksasa yang tengah memutar berita eksklusif. Kelopak mata Merin berkedut, situasi familier yang ditunjukkan media membuatnya muak.BERITA TERKINI: TRAGEDI PEMBUNUHAN MAHASISWI EAGLE TECH.ISABELLA LIU DITEMUKAN TEWAS DI TANGGA DARURAT ( .... )DIKETAHUI PELAKU YANG DIRAHASIAKAN IDENTITASNYA LAN
Read more
5. Perbedaan
"Lapor komandan!" Eldric bercanda.Suara anggun wanita menyusul terdengar. "Makan?""Sudah," jawab Eldric manja, lalu disusul suara pria bersuara berat. [Peregangan?]Raut wajahnya mendadak kaget. "Benar, aku lupa."[Dasar bandel] omel sang ayah. "Sorry, Mr. James Peterson."[Kapan kamu pulang ke Beijing, Nak?] tanyanya.Belum sempat dijawab, Eldric terkekeh kecil sebab mendengar perdebatan kecil di telepon.[Kenapa menanyakan itu? Proyek besar anak kita baru saja dimulai.][Seorang ibu wajib menanyakan kapan pulang, Sayang.]Eldric menggaruk pelipisnya. "Eum ... Nyonya Bae Lui? Aku pasti akan menghubungimu seminggu sebelum pulang, jangan khawatir."[Anak baik, ibu akan menantikannya!][Kalau begitu, sudah dulu ya!] sela Mr. Peterson, [Sayang, ayo jangan mengganggu waktu istirahatnya lagi.]"Sampai jumpa! Aku sayang kalian, selalu."Meski suara kedua orangtuanya lenyap saat ia kembali meletakkan ponsel, kehangatannya masih berbekas. Senyumannya terus melekat, memikirkan bagaimana beru
Read more
6. Red Code
Ketika arunika mulai menampakkan wujudnya, Eldric masih terjaga. Memang, dia sudah terbiasa. Namun kali ini, pikirannya diganggu oleh bayang-bayang Merin dan keluarganya. Dia merasa tidak boleh membiarkan hal semalam terulang lagi. Dia harus menjamin keselamatan gadis itu. Semalaman penuh, dia bergumul dengan kegelisahan hanya karenanya.Dia segera menyambar jasnya untuk mengakhiri kegelisahan. Membuka pintu markas berlapis alumunium. Kali ini, markasnya terletak di tengah gedung penelitian PYRAMID—organisasi para ilmuwan pengembang teknologi milik Prof. Takeda. Banyak orang berjas putih terlihat berlalu lalang. Rata-rata, mereka menuju unit markas masing-masing. Membuat Eldric terlihat melawan arus.Eldric merogoh ponselnya dan menghubungi Olivia dengan bahu terus naik-turun.“Kamu mungkin akan kaget dengan rekam jejak semalam, nanti akan kujelaskan. Beritahu anak-anak aku ada urusan di luar,”“Kamu tidak akan menemuinya kan, El?” balas Olivia cemas.Eldric berhenti di depan mobilnya
Read more
7. Ada Apa?
Di tempat lain, Loey menegakkan tubuhnya setelah mendapat sinyal dari Scarlett.“Iron terpancing, tapi bukan saatnya dia meledak,” ujarnya dengan santai. Olivia mencondongkan wajahnya ke layar Loey, membuat anak itu merasa tak nyaman.“Merin ingin bertemu Eldric? Kenapa dia melakukan itu?” tanya Olivia terheran-heran.Loey mengangkat bahu dengan bibir ditarik ke bawah.“Sepertinya dia punya motif lain,” tebaknya, “tapi ... bisakah kamu sedikit menggeser wajahmu?”Olivia terdiam, melirik anak itu sambil berkedip cepat. Gadis itu masih di posisinya, membuat Loey memutuskan untuk menggeser kursinya sendiri. Kecanggungan pun tercipta di antara keduanya, tidak—hanya pada Loey. Karena Olivia sama sekali tidak paham maksud anak itu. Memang menurutnya, hal itulah yang tersulit selama bergabung dengan Tim Fantasia.Sementara itu, Jasper masih melaksanakan bagiannya.IRON’S SECURITY GUARDLevel up/entering-to-level-7/add... SUCCEED ...“Aku sudah menaikkan keamanannya supaya tidak meledak,” ce
Read more
8. Desperate
Scarlett tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Cermin full body hancur berkeping-keping menghujani lantai. Sepertinya, sistem Scarlett benar-benar akan mengecap Merin sebagai manusia berbahaya. Sementara itu, Iron masih bersandar di pintu. Karena sistemnya telah diperbaharui, ia tidak terpancing dengan perilaku gila tahanannya.Dada Merin naik-turun. Napasnya tak beraturan. Dia tertawa, sangat keras. Otot-otot wajahnya kembali menegang. “Kenapa? Kalian pikir aku gadis lemah? Kenapa kalian begitu merepotkan!”Scarlett tersenyum. “Dengar Merin, tugas kami adalah memastikanmu tidak bertemu dengan atasan kami.”“Kalau begitu, beri aku kesempatan untuk berbincang saja. Tidak perlu bertemu, aku hanya perlu berbicara padanya sebentar, sama seperti semalam.”Iron terkekeh, terdengar seperti meremehkan permintaan gadis itu.“Kamu pikir semalam kalian berbincang?” Pertanyaan Iron membuat Merin menyipit. Semakin dia mencoba menerka, keraguan perlahan menjalar di benaknya.“Maksudmu?” Daun pi
Read more
9. Where's She?
“Dia masuk, dia masuk!” seru Jasper sedikit menganga, tak percaya akan pemandangan yang ditampilkan layar. Mereka baru mengaktifkan kembali mode kamera di drone, sehingga yang tertangkap adalah langkah Merin dengan sepatu kets merahnya.Dress hitam bermotif kupu-kupu mengombak di tengah aula. Menepikan hilir mudik muda-mudi berpakaian casual. Hanya Merin Noella yang bergaya nyentrik. Benar, sesuai ciri khasnya. Sesuai yang dia inginkan. Membawa konsep presentasi yang menonjol.Bagai menghadiri acara pesta dansa kerajaan, setengah wajah gadis itu tertutup oleh topi bundar dengan sehelai bulu hitam di tepinya. Olivia menggaruk pelipisnya, berusaha mencerna apa yang di otak Merin. Bahkan orang awam pun akan tahu dia salah kostum.“Apa aliran listrik membuat otaknya geser?” celetuk Jasper, masih tak percaya.“Bukannya dia memang seperti itu?” timpal Loey santai.Eldric menunduk. Bibirnya berkedut menahan senyum. Di benaknya, gadis itu memang tidak pernah bisa digoyahkan. Dia tak gentar. T
Read more
10. Silent
Di menit kamera dimatikan...“Please welcome, Merin Noella Amyra from class-A.” Suara wanita di dalam speaker memenuhi langit-langit aula. Tak disangka, ternyata Merin sudah berada di dalamnya. Meninggalkan drone yang dianggapnya sebagai benda bodoh.Perhitungannya tepat sasaran. Jika Eldric akan meluncurkan misi tepat saat namanya disebut, dia akan bergerak lima menit sebelumnya. Tentu saja, Eldric tidak akan membiarkan Iron dan Scarlett melabraknya setengah telanjang. Merin yakin dia akan mematikan fungsi sipir hologram mereka.Fungsi drone itu akan berhenti mendeteksi keberadaannya ketika di toilet. Saat itulah, Merin berganti peran dengan orang bayarannya. Dia akan meminta orang itu untuk bertahan sampai sebuah drone datang padanya.Merin keluar dengan setelan jaket denim, celana jeans, dan rambut yang dimasukkan ke dalam topi hitam. Gadis itu berdecih saat berhasil melewati drone itu.Dia merasa bangga karena telah mengambil alih keadaan hanya karena sembelit.“Periksa ke dalam!”
Read more
DMCA.com Protection Status