Share

25. Fine

Udara terasa menusuk ketika malam kian temaram. Lorong-lorong sel hampir tak berbayang saat

Eldric melangkah dari persembunyiannya. Wujud dari pria itu baru tampak setelah sepatu hitamnya

tersorot lampu di depan sel Prof. Takeda.

Dari kepala hingga ujung kaki kini terlihat sempurna. Dada bidangnya tampak kokoh bersama ritme

langkah penuh karisma. Eldric memakai kacamata pintarnya, target-target yang menghalangi operasi

tunggal pun teridentifikasi.

Sipir bertambah jadi tiga orang, bersenjata lengkap. Semuanya terjaga—menatap lurus ke depan. Di

atas dinding terlihat CCTV yang kepalanya terus menengok-nengok.

Eldric mendongak. “Kalian lihat itu? Bisa ditangani?” tanya Eldric pada Loey via earphone-nya.

“Tentu saja,” ujar Loey. Ia menatap layar dengan view yang sama sesuai kacamata Eldric.

“Wah, malah aku yang gugup!” celetuk Carla. Loey melirik gadis itu yang berada di atas kepalanya,

lalu melirik juga ke segala sisi—terutama Merin dan Olivia yang menghimpit bahunya.

Baru kali ini dia di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status