Share

Bekerja Keras

Suara stilleto yang beradu dengan ubin terdengar nyaring di koridor rumah sakit. Langkah kaki jenjang itu terlihat berayun cepat menuju sebuah ruang ICU. Raut cemas seolah tak bisa disembunyikan perempuan berparas jelita tersebut saat melihat salah satu dari kelima pengawalnya terbaring tak berdaya di atas brankar dengan kondisi kritis.

Terlihat pula seorang lelaki dengan wajah penuh lebam yang setia menunggu sang pasien tanpa menghiraukan dirinya sendiri yang juga terluka.

"Astagfirullah bisa-bisanya para polisi itu lalai dan meninggalkan tempat penjagaan. Entah bagaimana kalau aku tak memerintahkanmu dan Dede datang, Pak Hanung bisa saja tinggal nama." Napas Amira memburu, mati-matian dia berusaha mempertahankan agar emosinya tidak meledak kini.

Al bangkit dari tempatnya, lalu mendorong kursi di samping brankar untuk Amira duduki.

"Duduk dulu, Non!" titahnya. Amira menurut dan duduk di samping brankar sembari menatap Dede dengan cemas. "Orangnya persis sekali dengan foto yang Non
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status