Share

17. Terpojok

Part 17

Devi mendongak, ia melihat pria itu tengah menyodorkan tangannya.

"Mari kubantu," ucapnya lagi.

Tak menanggapi ucapan pria itu, Devi bangkit sendiri.

"Lho, kamu bukannya Devi?"

Devi menoleh lagi, sembari mengerutkan keningnya sebagai tanda mengingat seseorang.

"Aku Akbar, teman SMP kamu. Kamu masih ingat kan?"

"Oh, Mas Akbar? Iya-iya aku ingat. Sudah lama gak ketemu jadi pangling."

"Iya. Kamu juga pangling, makin cantik."

"Gak usah memujiku, Mas."

"Aku gak memuji, memang kenyataannya begitu. Kamu sekarang tinggal dimana?"

"Aku nyewa ruko di sebelah sana, Mas."

"Ruko? Bukannya kamu udah nikah ya?"

"Iya, memang. Ya sudah, aku pulang dulu, Mas. Takut anakku khawatir.".

"Eh, tunggu dulu, Dev!" cegah Akbar sembari meraih tangan Devi. Devi segera mengibaskannya.

"Bisa minta nomor teleponmu, Dev?"

"Tapi buat apa?"

"Ya, aku sebenarnya masih ingin mengobrol denganmu, kita kan udah lama gak ketemu, gimana kalau lanjut chatting atau telepon? Boleh kan? Buat menyambung tali silaturahim lh
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status