Share

BAB 44

"Anisa, bagaimana kalau di Restauran Samudra saja, yang deket kantorku. Besok jam makan siang kita ketemu disana ya," terang Ratna, ia menjawab ucapanku.

"Ok deh, Ratna. Besok pasti aku akan datang ke sana," kataku, sambil mengacungkan jempol ke arah Ratna.

Aku menyetujui rencana Ratna, yang mengajakku ketemuan di Restoran Samudra tersebut.

"Ya sudah, Nis, aku pulang dulu ya. Soalnya sudah sore juga nih, takut jika nanti Mamaku menunggu." Ratna mengakhiri percakapan kami, sambil melihat ke arah arlojinya yang menempel di pergelangan tangan kirinya.

"Iya, Ratna, hati-hati di jalan ya. Jangan ngebut bawa motornya!" pesanku.

Aku memberi peringatan kepada Ratna, supaya ia berhati-hati membawa motornya, dan jangan sampai ngebut.

"Iya, Nis, terima kasih perhatiannya ya. Kamu memang sahabat terbaikku, aku permisi dulu ya, assalamualaikum." Ratna pamit kepadaku.

Iya berjalan menuju pintu depan dan aku pun mengekorinya. Aku juga mengantar Ratna sampai teras depan, setelah itu Ratna pun men
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status