Share

ADU ARGUMEN

Samudra tidak bisa tidak mengetahui jumlah saldo rekening Nami, karena itu otomatis terpampang nyata. Samudra cukup khawatir menerima pesan cicilan Nami yang jatuh tempo. Kira-kira, jalan apa yang akan ditempuh Nami?

(“Mas, abaikan aja dulu kalau orang pegadaian nge-chat. Saya cari solusi dulu. Maaf, Mas.”)

Samudra jadi iba membaca balasan Nami. Ada dorongan dalam diri Samudra agar melakukan sesuatu. Disaat Samudra turut menimbang-nimbang segala keputusan yang mungkin bisa ia ambil. Ponsel Nami kembali menerima notifikasi pesan. Samudra kira itu dari Nami sendiri. Ternyata itu dari orang yang berpotensi akan membuat Samudra jadi sakit kepala.

(“Nami, ibu minta duit delapan juta. Sekarang.”)

Samudra yang tahu seberapa pusing Nami sekarang memikirkan cicilan yang entah apa latar belakangnya, sehingga sampai menempuh hal demikian pun ikut terpacu untuk membantu.

Kali ini, Samudra tidak akan menolong Nami dengan mengirimkan sejumlah uang ke rekening mamanya Nami.

(“Nggak ada, Ma. Uang N
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status