Share

Bab 34

Satya menarik tubuh Lidya mundur. Sesaat nyalinya sempat menciut. Syok mendengar penuturan Hendri. Saat teringat jika dirinya ingin rujuk, Satya memberanikan diri untuk maju.

"Bapak," ucap Satya lirih, terdengar berhati-hati.

Hendri menyorot tajam. Sejak awal Satya masuk menggandeng tangan Lidya, Hendri menunjukan ketidaksukaannya pada menantunya yang sudah ia hajar habis-habisan kemarin lusa.

"Saya dan Lidya sudah memutuskan." Sekilas Satya menatap pada Lidya. Seolah meminta dukungan untuk menyakinkan Hendri tentang niatan baiknya.

Saking gugupnya, Satya sampai menghela nafas panjang berkali-kali. Keringat dingin membasahi pelipisnya. Lidya menggenggam erat tangan Satya yang terasa begitu dingin.

"Kalau kami ingin rujuk, Pak," tutur Satya selembut mungkin. Ia tidak peduli, jika setelah ini bapak mertuanya akan murka lagi padanya.

"Tidak bisa!" sentak Hendri lantang. Suaranya menggelegar. Sorot matanya tajam menghunus pada putri semata wayangnya yang berdiri di samping Satya juga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status