Share

Bab 51. Dila sangat Ambisius

"Maksud kamu itu apa, Nilam! Jangan sembarangan nuduh, bisa kena pasal pencemaran nama baik!" sentak Mbak Dila.

Mas Arlan merangkulku dan meminta segera masuk mobil. Namun, Mbak Dila terus saja menghalangiku.

"Mbak, waktuku itu ibarat uang, kalau ngurusin Mbak Dila namanya buang-buang uang karena sudah melewatkan waktu begitu saja, sekarang pilih mana, mau diteriaki maling atau minggir?" Gantian aku yang ancam dia yang kelakuannya sangat kampungan itu.

Mbak Dila diseret sang kakak yang sejak tadi berada di dalam mobil. Akhirnya mereka minggir dari jalan yang menghalangi kami lewat.

Aku masuk dengan menghentakkan kaki. Kali ini kami berdua berangkat berdua saja, karena merasa sudah aman dari peneror yang diduga Rifat pada saat aku dan Mas Arlan hendak membuka kasus yang dulu.

"Sekarang aman dari Rifat, tapi ternyata Mbak Dila semakin gila, maunya dia itu apa sih? Kita sudah nggak ada hubungan apa-apa, aku punya utang juga nggak sama nenek lampir itu!" cetusku dengan panjang lebar.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status