Share

Bab. 55. Ryan Pengkhianat?

Kemudian, laki-laki itu membuka masker dan topinya. Ternyata Ryan, ia muncul secara mendadak atau sudah disusun sebelumnya.

Mas Arlan sontak menggandeng lenganku. Matanya pun melirik disertai senyuman.

"Kamu ada di sini?" tanya Mas Arlan menyelidik. Gestur tubuh suamiku bergerak seakan takut istrinya diambil orang.

"Mas, biasa aja, jangan lengket begitu," bisikku.

"Aku punya bukti yang mungkin bisa bantu kalian," tutur Ryan seketika membuat Mas Arlan maju.

"Bukti apa?" tanyaku kini agak sedikit maju. Namun, tangan Mas Arlan mencekal lengan ini.

"Biar aku aja yang tanya ke Ryan ya," sambung Mas Arlan.

Papa dan Om Farhan mungkin bingung, kenapa aku bisa kenal Ryan. Kemudian, orang tuaku mengusulkan untuk bicara serius di kantin rumah sakit. Namun, sebelum kami bergegas, papa bicara pada Pak Juna.

"Saya dan keluarga minta maaf kalau sudah mencelakai kakakmu, ini di luar perkiraan kami. Biaya rumah sakit dan lainnya akan saya urus," kata papaku sambil menepuk bahu Pak Juna.

Ia m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status