Share

Bab 18

"Kalau begitu saya duluan Ibu-ibu, belum masak." Rosita mencoba memberi alasan. Segera Roista berjalan cepat menuju rumah. Memastikan semua tetangga tidak kembali bertanya-tanya.

Tap … tap

Langkah Rosita cepat dan hentakannya cukup kuat. Membuat Sari yang berada di kamar langsung bergegas keluar.

"Ibu kenapa sih, pulang-pulang kek begitu!" tanya Sari membuat Rosita menatapnya kesal.

"Semua ini gara-gara kamu, Sar. Andai saja kamu tidak hamil, semuanya tidak akan seperti ini!"

"HOek … hoek … ibu beli apa sih?" tanya Sari. Tangannya membungkam mulut yang hendak mengeluarkan semua isi yang ada didalamnya. Tatapan Sari Tertuju pada kantong plastik berwarna putih itu.

"Apa-apaan sih kamu, Sari? Ini Ibu cuma beli ikan asin!"

"HOek …." Semakin keras suara Sari saat dirinya mual kala mencium bau ikan asin. Entah mengapa indera penciumannya dan juga indera pengecap ya lebih tajam.

Membuat Sari yang tidak suka akan bau-bau amis langsung mual.

"Sar, kamu nggak papa kan?" tanya Rosita kembali. W
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status