Share

Bab 31

Selesai dari majlis, mereka pulang bersama karena tidak mungkin juga Gus Hanan membiarkan istri mudanya itu jalan kaki sementara dia sendiri memakai motor apalagi sudah pukul sebelas siang.

Sepanjang jalan, banyak pasang mata yang memandang mereka. Gus Hanan menambah kecepatan kendaraannya sehingga cepat sekali untuk tiba di rumah. Namun, sebelum masuk dia mencekal tangan Syahdu.

"Lain kali jangan melakukan itu lagi. Kamu lihat mereka langsung nanya-nanya, kan? Kalau pun kamu ingin diakui, bukan begini caranya. Harusnya mengerti perasaan Yumna dulu."

Syahdu hanya mengangguk, bunga-bunga yang sempat bermekaran dalam hatinya seketika layu begitu saja. Dia menggerutu dalam hati, kenapa hanya perasaan Yumna saja yang perlu dipikirkan? Bagaimana dengan perasaannya sendiri?

Gus Hanan melangkah masuk rumah mertuanya dan langsung menuju meja makan karena sudah sangat lapar. Lagi pula di sana ada Yumna, jadi tidak merasa malu untuk ikut bergabung.

"Kenapa sendiri, Mas? Syahdu kok ndak diajak?
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status