Share

Bab 61

Perputaran waktu tidak terasa bagi mereka yang sibuk dengan banyak urusan. Seperti Yumna yang saat ini mengenang empat puluh hari kepergian Syahdu. Siapa yang bisa menduga gadis itu pergi begitu cepat di usia pernikahannya yang belum genap satu bulan?

Ajal adalah takdir yang tidak bisa diubah. Semakin bertambah umur di dunia, maka sesungguhnya semakin dekat dengan kematian. Yumna mendesah berat karena selalu takut jika sudah teringat ajal.

Bukan dia tidak mau mati dan meninggalkan dunia yang fana, tetapi masih belum yakin bekalnya cukup untuk menghindari siksa kubur. Begitu banyak ceramah yang dia dengar tentang beratnya siksa kubur sehingga hatinya terus merintih dalam malam-malam yang pekat.

"Dalam sujudku berdoa, dalam tangisku menyesal. Astaghfirullah bukalah pintu taubat-Mu...." Alunan musik itu mengalun merdu dalam kamar Yumna.

Air mata gadis itu terus menetes mengingat selama ini kurang dekat kepada Allah. Dia mendapat ujian, tetapi terkadang masih mengeluh padahal tahu bahwa A
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status