Share

KEBOHONGAN MARIMAN

Marsinah berlari kecil menghampirinya.

"Apakah perjanjian seperti ini bisa dibatalkan?"

"Tergantung akad pertama mereka, Bu. Hanya saja kalau di hutan ini. Rata-rata perjanjian akan berlangsung sampai anak turun. Selama ada yang melanjutkan memeberi mereka tumbal."

"Tumbal," bisik Marsinah.

"Sudahlah, Bu. Mending sekarang Ibu pulang. Jangan pernah terpikir untuk melakukan pesugihan. Mari saya antar sampai ke ujung jalan."

"Terima kasih, Pak. Bapak kok baik sekali sama saya."

Lelaki itu hanya tersenyum. Sembari memerhatikan Marsinah yang terlihat sangat sedih. Bila mengingat apa yang telah dilakukan sang suami.

"Ingat pesan saya ini, Bu! Jangan pernah makan ikan atau lauk apa pun dalam bentuk yang masih utuh! Jangan pernah makan suguhan yang tak biasanya. Dan satu lagi, perhatikan mimpi kita. Terkadang dari mimpi, bisa menjadi alarm untuk diri kita sendiri."

"Terima kasih banyak lho, Pak. Saya benar-benar tak mengetahui

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status