Share

PENAMPAKAN BU HANA

Tampaknya Dian sudah membaca terlebih dahulu.

"Jumat legi dan malam Suro?" Bisik Dian seraya menoleh pada Rini.

"Iya, Mbak. Tepat di hari-hari itu. Mama selalu kumat. Hampir tak bisa diajak bicara."

"Terus ...?"

"Pernah waktu jumat legi, Mama kelojotan. Dia kayak kesakitan gitu, Mbak. Di atas kasur muter-muter enggak karuan. Kita serumah sampai kebingungan. Tak lama setelah itu, Mama biasanya langung muntah darah, Mbak."

Dian hanya bisa menahan napas dan mengelus dada. Tak menyangka akan mendengar cerita Rini tentang Bu Hana. Seketika membuat kedua lutut Dian terasa lemas. Dia langsung duduk di sebelah Rini yang masih murung. 

"Mbak pasti heran dengan cerita ini. Apalagi yang aku ceritakan itu hanya seujung kuku. Dari cerita yang sebenarnya."

"Berarti masih banyak cerita yang lebih menyeramkan?"

Rini mengangguk.

"Sangat banyak, Mbak. Pernah suatu malam. Mama terbangun dan jalan sendirian menuju ruang belakang. Untun

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status