Share

Part 64C

"Ya. Aku masih menunggu iktikad baiknya," balasnya tidak mengambil keputusan yang tergopoh-gopoh.

Aku sangat salut atas keputusan yang diambil beliau. Walaupun dirinya sudah dinyatakan meninggal, tetapi hatinya masih dingin dan tidak langsung tersulut emosi.

Bu Aisyah diam sejuta bahasa. Dia merenung dengan bulir bening yang sudah sebak di pipi. Menyesal ... itulah yang dapat dia lakukan pada saat ini. Mau mengadu kepada sang ibu tercinta, sudah tidak ada lagi. Dulu selagi ibunya hidup. Apapun itu yang dia mau dan meskipun itu salah. Dia lakukan dan paksa agar keinginannya terkabul.

Ternyata tidak selamanya hidup ini sesuka hati dan di atas. Terkadang kita dibenturkan dengan keadaan yang jauh menyimpang dari apa yang diharapakan. Terkadang jalan yang ditempuh sangat mulus dan tanpa ada sama sekali lubang dan tikungan. Kehidupan inilah yang membuat manusia tidak sadar akan hidup yang tidak kekal selamanya.

"Maafkan aku yang sudah mengikuti apa mauku. Aku mengakui salah dan murni ini un
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status