Share

55. Hadapi masalah, jangan lari seperti pecundang

Zidan mengunjungi Alesya di rumah sakit dengan membawa sekotak makanan kesukaan Alesya dan seikat mawar putih. Begitu memasuki kamar, dia melihat Alesya yang tengah bahagia menggendong dan memberi ASI kepada bayinya yang baru keluar dari inkubator. Liam, duduk di sampingnya dengan tatapan penuh cinta dan bangga.

Zidan menggigit bibirnya, hawa panas seketika menyeruak, berdesir tajam mengiris hatinya. Yang jelas tak bisa dijelaskan suasana hatinya saat ini. Apakah Zidan cemburu? Atau sedih melihat kebahagiaan mereka berdua?

Namun, dia tak ingin terlihat menyedihkan di hadapan Alesya dan Liam. Oleh karena itu, dia mencoba mengalihkan perasaannya dengan membuat candaan. "Wah, bayi-ku sudah keluar dari inkubator ya. Selamat sayang, bagaimana jika kamu di gendong Ayah, boy?"

"A-yah katamu?" tanya Liam kesal.

Zidan mengangguk, "jauh sebelum kamu kemari kan aku sudah meminta izin kepada Alesya untuk menjadi ayahnya. Benarkan Ale?"

Alesya mengangguk pelan, membenarkan ucapan Zidan. Sudut mata
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status