Share

Bab 96 Perhatian yang Tak Terbalas

Dokter Rizal menghampiri bocah yang dari tadi merancau, disentuhnya kening bocah itu, sangat panas.

"Tunggu sebentar, aku akan belikan plaster penurun panas. Jangan menangis! Jika dia siuman nanti dia akan merasa bersalah karena membuat Mamanya menangis," ungkap Dokter Rizal.

"Baik, maaf!" jawab Naila sambil mengusap air matanya.

Dokter Rizal keluar ruangan untuk pergi kesebuah apotek, ia berjalan dengan sangat cepat. Setengah jam kemudian ia pun kembali dengan membawa kantong plastik dan memberikan pada Naila

"Banyak sekali belinya Dok?" tanya Naila sambil mengambil satu dan dipasangkan di kening anaknya.

"Tidak apa-apa untuk persediaan saja," jawabnya sambil mengalihkan pandangannya pada tempat lain. Andai bukan istri orang pasti saat ini dia tidak segan-segan memeluk wanita itu dan memberikan kenyamanan pada hatinya.

"Ros, mandilah dulu biar segar, aku akan menunggu Satria di sini. Aku kawatir jika anakmu nanti siuman ia akan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status