Share

45. Awal Kehancuran

Aku kembali menginjakkan kaki di rumah sakit menjelang siang hari. Semenjak meninggalkan Bandung, kepala serasa mau pecah. Masih terbayang diingatan bagaimana menjadi yang terhakimi di depan kedua orang tua juga istri yang sudah menemani selama sepuluh tahun.

Sungguh ini beban terberat yang harus aku pikul. Andai aku bisa meninggalkan Friska tanpa rasa bersalah dalam hati. Mungkin semua tak seperti ini.

Kuhela napas berat seraya menatap pintu yang terbuka perlahan. Wajah Friska kembali muncul di sebaliknya. Dia tersenyum dan berjalan mendekat.

"Aku menghubungimu semenjak tadi. Tapi satu pun panggilanku kau angkat. Apa yang terjadi?"

"Aku mengantar Syaina ke Bandung."

Friska tampak terhenyak.

"Dia mengadu tentang hubungan kita pada kedua orang tuamu?"

Aku menggeleng.

"Dia meminta agar aku yang berterus terang pada Mama dan Papa."

"Kamu melakukannya?"

"Iya."

"Lalu bagaimana pendapat mereka tentangku?"

Friska terlihat antusias, bagaimana jika kukatakan bahwa Mama dan papa sangat menenta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (8)
goodnovel comment avatar
dianrahmat
uhuuuy.... kehancuran di dpn mata. selamat menikmati Adrian ...
goodnovel comment avatar
Jamiah Kampil
karma sdh bermula. ini Ulah friska utk menjerat Adrian jd milik nya
goodnovel comment avatar
Lely Marlina
ha ha ha mampus.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status