Share

44. Tempat Terbaik

"Syaina?"

Mama terhenyak saat menemukanku ada di depan rumah, beliau segera menyilahkan kami masuk.

"Kenapa tidak mengabari jika mau pulang?"

"Maaf Ma, ini diluar kehendak. Makanya aku nggak sempat untuk mengabari."

Mama melihat keluar, seperti mencari sesuatu.

"Rian mana?" tanyanya kemudian.

"Aku pulang tanpa Mas Rian, Ma."

"Oh, Rian udah mulai masuk kerja?"

"Iya, Ma."

"Kalau Rian udah mulai kerja, kenapa pulang? Sudah dapat ijin dari dia?"

Aku terdiam sejenak.

"Nanti aku akan cerita Ma, tapi sekarang aku mau istirahat dulu. Kepala ini terasa berat sekali."

Mama terdiam beberapa waktu melihat wajahku yang pastinya kelihatan sangat kusut, lalu dia memanggil asisten rumah tangga untuk membawa semua barang-barang kami ke kamar.

Sampai di kamar, aku merebahkan diri di atas ranjang. Kubaringkan Talita di samping untuk menyusuinya. Lelah pikiran dan jiwa, tapi begitu sampai di rumah ini semua seolah terangkat sedikit demi sedikit.

Selesai menyusui, aku mendengar pintu kamar diketuk.

"Ini
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (11)
goodnovel comment avatar
Jamiah Kampil
lanjutkan cerita, semakin menarik. berikan karma pada Rian & friska.
goodnovel comment avatar
Jamiah Kampil
kuatkan semangat Syaina. jgn biarkan kembali pada Rian.. lelaki pengecut & tidak setia. biarkan Syaina mencari kebahagiaan sendiri. Biarkan Rian bersama friska hancur perlahan - Lahan.
goodnovel comment avatar
Dirly Arrafi
gitu dong syaina haris tegas sama orang kayak rianmah
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status