Share

49. Tetaplah di Sisiku

"Waalaikum salam. Rian?"

Dua netra papa mertua membelalak tapi detik berikutnya ia memaksakan diri untuk tersenyum. Membuatku merasa deg-degan hingga akhirnya tak bisa berkata apapun.

"Duduklah," persilah papa mertua kemudian sembari menunjuk kursi yang ada di teras. Sangat berbeda dengan penyambutannya selama ini. Lelaki yang tetap gagah di usia enam puluhan tahun itu langsung merangkul, lalu mengajakku masuk. Tidak hanya itu, dia selalu meminta mama mertua membuatkan makanan yang aku mau. Ah, bukankah itu dulu sebelum aku menyakiti hati putrinya.

Kuikuti beliau yang duduk terlebih dahulu.

"Bagaimana kabar Jakarta?"

Beliau berbasa basi karena kami duduk dalam kebisuan hingga lima menit.

"Baik."

Sama dengannya yang tampak kaku, akupun lebih gugup.

"Bagaimana kabar istri keduamu?"

Deg.

Mendengar pertanyaan keduanya ini membuat jantungku seolah berhenti berdetak. Wajah Papa mertua kini tertuju padaku.

"Kau seperti orang kena serangan jantung saat Papa menanyakan hal itu?"

Aku terhenyak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (10)
goodnovel comment avatar
Izha Effendi
itu urusan lo lagi thor,klw lo msih memperthankan laki2 model tu.yg hobi selangkanggan..ya uda.loo perbodh2hi aja tu syaina
goodnovel comment avatar
Winar Lee
Ogahlah sm suami kurang akhlak yg cuma mikirin kepentingan dunia.
goodnovel comment avatar
Winar Lee
Pernikahan itu cinta bkn alasan utama utk bertahan. Msh ada komitmen, komunikasi, prinsip, visi misi, ibadah(bersama pasangan tersebut makin dekat dgn Tuhan bersama sama atau tdk), dll.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status