Share

berada

...

"Bagaimana?" tanya Raisa saat menghubungi Desy yang sedang dinas malam ini dengan mengirimnya pesan.

"Dia sudah pergi dan kita sudah tidak ada urusan lagi. Jadi, sekarang juga hapus semua video yang kamu punya tentangku itu. Jangan ingkar Raisa, aku tak akan memaafkanmu jika itu terjadi."

"Maafmu nggak akan ada gunanya bagi saya. Memaafkan atau tidak, tak penting! Saya akan simpan video ini sebagai bahan untuk membuatmu membantu saya."

"Kurang ajar!"

Setelah kalimat umpatan itu, Raisa tak membalas lagi. Nomornya juga tak aktif, membuat Desy merasa kesal.

"Apa tidak bisa berlaku baik sedikit saja? Baru tahu ada artis kelakuan bar-bar seperti itu," batin Desy.

Desy memasukkan ponselnya ke dalam saku dan ia menggosokkan telapak tangannya yang terasa dingin. Deringan ponsel membuatnya kaget karena saking seriusnya menatap ruangan yang sangat sepi itu.

"Assalamualaikum, Dek. Lagi ngantuk ya?"

Ternyata kali ini Suaka yang menelpon. "Iya. Sepi banget rumah sakitnya malam ini. Biasanya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status