Share

rindu

...

"Bang."

Prisil menyusul Lyan yang pergi ke taman yang biasa ia jadikan tempat biasa Lyan datangi.

"Jangan bujuk saya buat berbicara dengan ayah terlebih dahulu."

Prisil tahu, kakaknya ini sedang marah. Karena Lyan menyebut dirinya 'saya' dan bukan sebutan 'abang' seperti biasanya.

"Nggak. Prisil hanya rindu Abang. Sudah banyak ya ikan yang dulu kita taruh hanya 6 biji itu, Bang?"

Prisil hanya bisa menghembuskan nafasnya dalam. Berbicara dengan Lyan yang sedang dibalut emosi, memang tidak mudah. Tetapi ia yakin akan ada cara untuk membuat kakaknya itu luluh.

"Abang gak cari kak Suaka? Dia kasian, Bang."

Masih tetap diam, tapi Prisil akan mencoba mendamaikan ketiganya yang berselisih. Ia tak ingin saat dirinya kembali, keadaan masih seperti ini.

"Dia mau bercerai dengan Mbak Desy karena ketahuan bersekongkol dengan Raisa. Prisil kira Abang kekasihnya Raisa, ternyata bukan. Hehehe, kekasihnya Mbak Almira ya? Kemarin Prisil ketemu di butik. Dia cantik," ucap Prisil.

Lyan masih diam t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status