Share

15. Mencari Tempat Tinggal

Byur!

Cangkir berisi kopi, aku lemparkan ke wajahnya. Sebenarnya aku masih belum puas, tetapi melihatnya gelagapan dengan pipinya yang panas dan juga tumpahan air kopi, cukup membuatku sedikit lega. Napasku masih naik turun menahan emosi. Jika saja Bang Rizal tidak botak, sudah pasti kujambak rambutnya.

"Neng, apa-apaan kamu? Kamu gila!"

"Ya, aku gila, Bang! Aku gila karena kamu sudah menggadaikan surat rumah orang tuaku. Harta peninggalan mereka satu-satunya, lalu kamu beli motor dan senang-senang. Aku baru keguguran dan suamiku malah bersenang-senang di luar. Kamu yang lebih gila dari aku! Coba saja kamu tanya sama puluhan orang yang ada di sini, mencuri surat rumah orang, lalu menggadaikannya dengan tipu muslihat. Kamu yang gila, kamu yang gak waras! Ceraikan aku! Ceraikan!" Aku berteriak-teriak di depan wajahnya .

Sudah tidak aku pedulikan tatapan puluhan pasang mata yang telah menjadikan aku dan Bang Rizal pusat perhatian .

"Pulang kamu, bikin keributan saja! Pulang!" Bang Rizal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status