Share

37. Ngabuburit di Mall

POV Jaya

Hari ini aku kembali berkeliling menjajakan daster, karena ini adalah puasa pertama, rasa hausnya beda. Lelahnya juga sangat terasa. Apa mungkin karena aku baru saja sembuh? Tubuh rasanya loyo dan tidak bertenaga.

Untuk apa semua yang aku lakukan ini? Padahal ada banyak warisan yang menunggu untuk aku sentuh. Apa nungkin agar aku bisa segera melupakan Ken? Tiba-tiba saja wajah tampan Ken berubah menjadi wajah Mbak Neneng. Istri orang yang punya masalah gak kelar-kelar. Satu hal yang aku heran, kenapa hati dan tangan ini begitu ringan membantunya disaat ia sedang kesulitan? Tidak mungkin aku naksir kan?

Aku menoleh ke belakang untuk melihat jam dinding yang ada di mushola tempat aku solat Zuhur, sekaligus beristirahat. Sudah jam dua siang dan rasanya kaki ini sudah tak sanggup untuk berkeliling lagi.

Mengingat Mbak Neneng yang hari ini menjalani sidang pertama, sebaiknya aku telepon saja.

"Halo, Mbak Neneng di mana?"

"Halo, Sayang." Aku mendelik kaget mendengar kata sayan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status