Share

Bab 47 Menjual nasi bungkus

Aku melambaikan tangan pada sosok tua yang sedang celingukan.

"Ibu!" teriakku memanggilnya. Ibu menoleh padaku dan tersenyum senang. Aku segera menghampirinya.

"Apa kabarmu, nak?" tanya ibu ketika aku mencium punggung tangannya.

"Aku baik-baik saja, Bu. Ibu bagaimana? Aku kangen sekali sama ibu."

Ibu tersenyum.

"Oya, apa cuma ini tas ibu?" tanyaku sambil menunjuk pada tas pakaian yang terbuat dari kain.

Ibu mengangguk. "Ibu tidak sempat belikan kamu oleh-oleh. Jadwal keberangkatannya mendadak saja."

"Tidak apa-apa, Bu. Asal ibu sampai dengan selamat saja aku sudah sangat senang," ucapku. "Bu, kita ke rumah kontrakanku pakai motor saja ya, Bu?"

"Kamu beli motor, Yun?"

Aku mengangguk sambil tersenyum senang. "Aku membelinya dari uang yang ibu kirim."

"Syukurlah. Uang itu bermanfaat bagi kamu saat kamu...." Ibu tidak meneruskan kalimatnya. Wajahnya berubah sedih.

Aku merangkul erat ibuku. "Ibu jangan khawatir. Aku hidup dengan baik sekarang, Bu. Aku bahkan sudah membuka warung sa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status