Share

22. Penyesalan Asrul

Penyesalan Asrul

---

Seorang kurir mengetuk pintu kontrakanku.

Dia menyerahkan sebuah amplop, tak sabar kubuka surat tersebut setelah sang kurir pergi.

Surat keputusan dari pengadilan agama, yang menyatakan bahwa gugatan Marina telah dikabulkan. Hal ini membuatku resmi menyandang status duda.

Terbersit sebuah sesal menyeruak di dada, atas kebodohanku. Namun semua telah terlambat, nasi sudah menjadi bubur dan aku tidak bisa mengembalikan apa yang telah terjadi.

Kuremas kertas hingga menjadi sebuah gumpalan dan melemparkannya begitu saja ke lantai.

Drttt...drrtt....

Ponsel yang ada di saku celana bergetar, sebuah panggilan dari Risa.

Ah ... dia makin lama bikin aku gregetan dan menyebalkan.

Tak pernah memberiku waktu untuk menikmati bersantai, atau sekedar pergi keluar bersama teman-temanku.

"Halo ...."

Dengan malas, kujawab panggilannya. Karena aku yakin, jika kuabaikan, dia akan makin gila.

"Bang ... hari ini kita ada jadwal fitting baju lho, jangan lupa ya," ucap Risa di ujung telep
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status