Share

Bab 115

Bab 115

"Kenapa aku malah mengatakan omong kosong padanya, sih?!" gerutunya kesal setelah menutup pintu kamar.

Handi menyesal karena telah melakukan hal bodoh dan membuat orang lain menjadi salah paham. Padahal pria itu hanya tak ingin membuat suasana jadi canggung. Tapi ternyata dia justru melakukan kesalahan besar.

"Bodoh ... aku bodoh!" Pria itu mengacak-acak rambutnya dengan kasar.

Kita peduli seberapa besar rasa penyesalan yang mulai muncul di dalam hatinya, Handi hanya bisa menyalahkan diri sendiri.

Pria itu duduk di samping tempat tidur. Biasanya dia akan langsung pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Tapi entah mengapa dia kini telah kehilangan begitu banyak semangat.

"Ha ... seharusnya aku jujur padanya," lirihnya lagi.

Handi menatap pintu kamarnya yang kini tertutup rapat. Dia masih ingat dengan jelas ekspresi wajah Siti, wanita itu terlihat muram setelah tahu alasannya membawa buket bunga.

"Apa dia sedih?"

Wajah Siti terlihat begitu muram dan Handi makin menyesal.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
Handy kmu ngajak Siti jln2 kemana gitu tuk kmu ngajak ngomong berdua .kmu curahkan isi hati mu k Sati biar juga Siti senang kmu udah ngomong biar g saling diem dn dingim dn kaku
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status