Share

Bab 8b

"Iya, Bu. Hati-hati, ya. Semoga selamat sampai tujuan."

"Panggilan saya sudahi dulu, ya. Nanti ibu hubungi kalian lagi."

"Baik, Bu."

Mereka akan ke sini secara tiba-tiba. Biasanya kami yang mengunjungi mereka.

Aku menyandarkan kembali kepala ini ke sofa. Kuletakkan gawai di sampingku begitu saja. Aku menarik napas dalam-dalam dan mengembuskannya.

"Silakan makan, Bu. Makanan sudah saya sajikan di atas meja." Mba Tina menghampiriku yang sedang berpikir.

"Terima kasih, ya! Tak perlu repot-repot seperti ini, Mba."

"Tidak apa-apa, Bu. Saya sudah biasa, kok. Lagian rumah Bu Jihan sudah seperti rumah kedua saya."

"Kita makan bersama, ya," ajakku.

"Aku baru saja selesai makan bersama Naya. Alhamdulillah, Naya sangat lahap hari ini. Dia sedikit bersemangat."

"Alhamdulillah!"

"Ma, Mama sudah pulang?" Naya menghampiriku.

Mataku menatapnya lamat-lamat. Seakan melihat Naya yang berbeda.

"Iya, Nak. Naya sudah lama bangun?"

"Iya, Mak, sudah lama. Tadi, Mba Tina temanin main di kamal," jawab Naya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Dyah Safitri
Alurnya agak kacau dikit. Katanya Naya jatoh tp koq bs d tuntun mau pulang. Knpa nunggu 1 thn d bohongin Suami, anaknya se umur dgn anaknya jd dinikahin karena kaya dan ngincar truknya. Poor Jihan....
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
matilah kau jihan. aset mu digunakan buat cari uang tapi g digunakan utk mu. selingkuhan suami mu yg kenyang. kau masih punya otak? kemana kau selama ini.
goodnovel comment avatar
Alibn A.
bisa nonton iklan utk membaca tanpa koin.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status