Share

Part 102. Kinerja Menurun!

Bram mengetuk pintu ruangan Arjuna, setelah mendapat telepon VoIP dari atasannya itu, dan diminta untuk segera menemui Arjuna.

Bram terpaksa meninggalkan ruangan kerjanya, padahal belum lepas sesak napasnya, setelah mamanya memberi tahu surat panggilan dari kantor polisi.

"Silakan masuk!" titah Arjuna dari dalam setelah Bram mengetuk pintu ruang kerjanya.

"Permisi, Pak."

"Silakan duduk!" titah Arjuna dengan mengudarakan tangannya ke kursi yang ada di seberang meja kerjanya.

Bram pun menduduki kursi di depan meja kerja Arjuna.

"Kalau kamu belum pulih betul, lebih baik istirahat saja di rumah, Bram. Kamu 'kan sudah diberi waktu istirahat satu minggu sama HRD," usul Arjuna saat menatap wajah Bram yang kurang fresh. Perang batin antara keduanya, membuat basa-basi antara mereka tak diperlukan lagi.

"Ck! Mentang-mentang hidup Kau adem ayem. Bilang aja kalau Kau bahagia di atas penderitaan saya," geram Bram membatin.

Namun, pandangan Arjuna malah tidak sesuai sisi pandangan Bram. Dirinya meng
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status