Share

Part 106. Kacau Balau

Saking belum siapnya menghadapi Arjuna, Santi mulai beralasan. "Ar, kita ngobrolnya besok pagi saja. Badan mama tiba-tiba nggak enak."

"Bener-bener nggak enak badan jangan sampai nyesel ya, Mi."

"Ar …, kasar sekali kamu ngomong ke mami. Kamu bener-bener sudah dibutakan oleh si Janda itu. Sampai-sampai nyumpahin mami," protes Santi tidak terima.

"Terus menurut mami, muka aku ditaruh dimana? Seenak hati mami menuduh Ratna yang bukan-bukan. Mami tahu siapa Ratna itu?" Kini Arjuna bangkit dari duduknya. Mata nyalangnya mengisyaratkan jika dirinya benar-benar murka saat ini.

"Dia janda 'kan? Punya anak satu, sama juga cuma karyawan toko. Kebetulan aja posisinya lebih tinggi dari karyawan yang lainnya. Ya 'kan?" sahut Santi dengan percaya dirinya.

"Ada lagi, Mi?"

"Itu sih baru yang mami tahu."

"Dan kamu, Dara. Ada lagi fitnah murahan yang kamu infokan ke mami?"

"Lho, Mas. Kok jadi aku. Aku nggak tahu apa-apa," elak Dara polos seolah dirinya tidak ada sangkut-pautnya dengan yang terjadi.

Dar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status