Share

Part 122. Ada Maksud Lain, Bukan?

"Hai, Mas …," sapa Laura manja.

Bram yang tengah fokus menatap layar monitor, tersentak kaget.

"Kamu!" Bram langsung bangkit dari duduknya. Matanya menatap Laura dengan tajam.

Saking marahnya, Bram langsung mendorong tubuh istri sirinya itu.

"Apaan sih, Mas? Aku ini istri kamu, kenapa kamu marah?"

Laura mengira, kedatangannya sedikit memberi kehangatan dengan hubungannya yang retak perkara kejadian di mall weekend kemarin.

"Kamu masih nanya kenapa aku marah? Otakmu itu bisa mikir nggak?" bentak Bram seraya menoyor kepala Laura. Akan tetapi, ditepis Laura dengan cepat.

"Jangan kasar kamu! Ini bisa dikatakan KDRT," jawabnya lantang.

"Persetan apa yang kamu katakan. Keluar nggak! Keluar!"

Suara Bram yang menggelegar membuat Laura ketakutan dan akhirnya keluar dari ruang kerja suaminya itu. Dia berlari dengan berlinangan air mata.

Shintia yang tadinya mendengar pertengkaran mereka pun berpura-pura fokus pada layar monitor komputernya.

Bram berdiri di ambang pintu dengan tatapan yang masih
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status