Share

Part 48. Khawatir???

Bram seperti menyisir pandangan, lalu tak lama kemudian beralih pandangan pada Arjuna yang mengambil posisi duduk seperti malam kemarin. Menatap tak suka.

"Pak, Anda jangan berbangga diri dulu. Meskipun di kantor Anda atasan saya, bukan berarti Anda bisa menggantikan saya di hati Devina dan Ratna." Bram menatap tajam pada Arjuna yang bersikap biasa-biasa saja. Tak ada gurat tegang ataupun emosi yang terlihat.

"Hati Ratna dan Devina bukan urusan kamu ataupun saya. Itu hak mereka. Dan, saya juga tidak perlu bertanya panjang lebar. Kenapa bisa Ratna mengambil keputusan untuk pergi dari Anda, Bram."

"Pak, itu bukan urusan Anda."

"Ya, memang bukan urusan saya. Dan, saya di sini juga bukan urusan Anda!"

"Jelas ini menjadi urusan saya. Devina anak saya dan Ratna …."

"Ingat dia hanya mantan Anda. Bukan siapa-siapa."

"Dia bukan hanya sekedar mantan tapi …."

Perdebatan antara dewasa lelaki itu hening seketika saat melihat Ratna datang dengan membawa nampan berukuran sedang. Berisikan makanan y
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status