Share

Bab 61 Mengacaukan Malam Pertama

Ibu mertuaku menatapku dengan marah yang memuncak, mata yang penuh dendam.

Aku tahu dia tak terima dengan apa yang baru saja aku sampaikan. Namun, rasa sakitku tidak bisa kutahan, saat menerima perlakuan mereka kepadaku.

Tetiba tangan ibu mertuaku terangkat tinggi, dan dia arahkan tangannya ke arah wajahku dengan kertasnya.

Plaaaak!

Aku merasa wajahku terasa panas seolah-olah sepasang tapak tangan mendekat seperti pedang.

Tamparan itu mendarat di wajahku, menimbulkan rasa sakit dan panas yang membakar di pipiku.

Hatiku seketika terasa sakit karena tersentuh telapak tangan yang tak kuharapkan itu. Terlintas di benakku, "Apakah aku layak menerima ini? Mengapa mereka sangat tega memperlakukan aku seperti ini? Tak adakah karma yang sudah usai aku terima selama ini?"

"Ibu menamparku?" tanyaku sambil menahan air mata yang mengancam akan tumpah.

Harapanku sebentar tadi pupus sudah, bagai tembok kokoh yang retak dan akan roboh kapan saja.

"Iya, aku menamparmu! Beraninya kau mengatakan itu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status