Rania terkejut saat melihat suaminya sudah menikah dengan sahabatnya sendiri di hari kepulangannya dari luar negri. Dia tidak pernah menyangka jika Raka, akan tega mengkhianati dirinya. Rania pun tak terima dengan apa yang dilakukan Raka dan Kalea yang saat itu menempati rumah yang dibangun oleh Rania diatas keringatnya sendiri setelah mereka menikah, hingga akhirnya Rania pun merusak dan merobohkan bangunan tersebut. Namun, apa yang terjadi? mereka licik karena rumah itu sudah di atas namakan kepemilikannya oleh ibunya, hingga akhirnya Rania dimintai ganti rugi. Lantas, bagaimana akhir kisah Rania selanjutnya? berhasilkah dia melunasi semua itu, dan membalas apa yang dilakukan oleh suami dan sahabatnya saat itu kepadanya? yuk langsung baca kisah selengkapnya di Goodnovel
View MoreAku, Attala, menelan ludah dengan susah payah saat mendengar ucapan Rania tentang kehadiran Anita yang juga berpengaruh buruk bagi hubungan pernikahan kami.Pikiran buruk mulai menghantui benakku, jika itu memang terjadi, mengingat Anita memang seperti sedang menginginkan hubunganku dengan Rania berakhir. "Apakah benar Mas, jika Mbak Anita ingin menghancurkan hubungan kita?" Rania mengulang pertanyaannya kembali.Aku yang tak ingin semua itu terjadi, harus mulai mengantisipasinya lebih dulu, aku yakinkan Rania jika Anita juga perlu diwaspadai sebagai orang yang menginginkan hubungan pernikahan kami hancur."Iya, termasuk dia yang ingin hubungan kita berakhir, Sayang," jawabku tegas, mencoba menenangkan hatiku sekaligus menguatkan diri Rania.Rania terkejut mendengar apa yang aku katakan, dia tampaknya belum pernah terpikirkan bahwa Anita akan sampai melakukan itu. "Apa? Jadi, mbak Anita juga berkeinginan untuk menghancurkan rumah tangga kita?" tanya Rania dengan wajah yang semakin c
Aku, Attala, merasa marah dan seketika aliran darahku mulai mendidih, ketika Anita dengan tiba-tiba menyahut dalam pembicaraan kami dan dengan santainya memperkenalkan dirinya sebagai mantanku di depan Rania. "Apa ini, sebuah rencana atau kebetulan saja dia ada di sini?" gumamku dalam hati. Rania pun terlihat sangat terkejut, matanya membulat tajam menatap Anita yang saat ini terlihat santai memperkenalkan dirinya sebagai mantanku."Apa? Mbak, mantan Mas Attala?" tanyanya dengan nada mulai emosi. "Iya, aku mantan Atta sejak kami kuliah dulu. Kami pacaran sudah cukup lama, tapi akhirnya aku memutuskan untuk menikah dengan sahabatnya. Beruntung aku dipertemukan kembali dengan dirinya saat ini, setelah statusku sudah menjadi janda," ujar Anita dengan senyuman sinis, seperti memancing situasi menjadi semakin memanas. Kuucap dalam hati, "Dia benar-benar ingin menciptakan masalah. Bahkan sekarang dia masih bisa membuatku jengkel seperti dulu, apa maksudnya dia mengatakan itu kepada Rani
Entah mengapa, perasaan tak enak mulai menguasai pikiranku saat melihat wanita itu seperti sedang merayu suamiku. "Siapa sebenarnya wanita itu? Apa yang sedang dia lakukan dengan Mas Attala? Mungkinkah mereka sudah mengenal satu sama lain lebih dari yang kubayangkan?" bisik hatiku gelisah.Aku pun mencoba untuk tetap tenang, sembari mengawasi mereka dari kejauhan. Mas Attala tampak serius dengan pekerjaannya, seolah-olah wanita itu tidak ada di sisi itu. Sementara itu, wanita itu malah semakin berani dengan meletakkan telapak tangannya di paha suamiku. Rasa cemburu yang mendalam terasa menggigit relung hatiku, seakan tak bisa diredakan. "Apa yang harus kulakukan? Haruskah aku menghampiri mereka dan menegur Mas Attala? Atau biarkan saja demi tak mengganggu pekerjaan mereka saat ini?" rasa bimbang mulai menghantui pikiranku. Namun, satu hal yang pasti, aku harus menemukan kebenaran di balik perasaan cemburuku ini, demi kebahagiaan dan ketentraman pernikahan kami.Beberapa saat kem
Aku, Raka, terkejut saat mendengar keinginan istri mudaku saat ini, dia menginginkan Kalea dijadikan pelayan di rumah ini.Aku merasa sangat keberatan dengan keinginan Andin tersebut. "Aku tahu dia pernah membuat Andin sangat kesal, tetapi apakah memperlakukannya seperti itu tidak terlalu kejam?" batinku dalam hati. Aku tidak setega itu untuk memperlakukan Kalea sebagai pembantuku, apalagi saat ini dia harus menerima keputusan yang menyakitkan ini. "Kenapa perasaanku begitu terbelah? Apakah karena aku sebenarnya masih mencintai Kalea?" tanyaku pada diri sendiri. Sungguh tak tega rasanya jika aku terlalu kejam menyiksa dirinya, aku pun kini mencoba untuk merayu dirinya."Sayang, sebaiknya jangan seperti itu, dia juga istriku dan saat ini aku sudah mengurungnya ke kamar pelayan, sudah cukup dia menderita saat ini," bujukku dengan nada merayu. Andin menatap tajam ke arahku seolah dia tidak setuju dengan apa yang aku katakan saat itu. "Apa maksudmu, Mas? Kamu tidak setuju dengan usu
Ibu mertuaku menatapku dengan marah yang memuncak, mata yang penuh dendam. Aku tahu dia tak terima dengan apa yang baru saja aku sampaikan. Namun, rasa sakitku tidak bisa kutahan, saat menerima perlakuan mereka kepadaku.Tetiba tangan ibu mertuaku terangkat tinggi, dan dia arahkan tangannya ke arah wajahku dengan kertasnya.Plaaaak!Aku merasa wajahku terasa panas seolah-olah sepasang tapak tangan mendekat seperti pedang.Tamparan itu mendarat di wajahku, menimbulkan rasa sakit dan panas yang membakar di pipiku. Hatiku seketika terasa sakit karena tersentuh telapak tangan yang tak kuharapkan itu. Terlintas di benakku, "Apakah aku layak menerima ini? Mengapa mereka sangat tega memperlakukan aku seperti ini? Tak adakah karma yang sudah usai aku terima selama ini?""Ibu menamparku?" tanyaku sambil menahan air mata yang mengancam akan tumpah.Harapanku sebentar tadi pupus sudah, bagai tembok kokoh yang retak dan akan roboh kapan saja. "Iya, aku menamparmu! Beraninya kau mengatakan itu
Aku tidak menyangka bahwa suatu hari ibu mertua akan mengatakan padaku, "Kau hanya benalu, tak ubahnya beban bagi kami. Mulai besok, kau harus bekerja! Jangan pernah kamu meminta uang belanja kepada Raka! Mulia sekarang, uang belanjamu aku yang atur!" Seketika perasaanku hancur, betapa tidak, ibu mertua yang dahulu menyambutku dengan hangat, kini memandangku seolah aku ini makhluk terhina. Aku mulai merenungi, apa yang membuatnya berubah begitu drastis? Tidak mungkin hanya karena orang tuaku kehilangan harta dan tidak mampu lagi memberikan bantuan finansial seperti sebelumnya, bukan? Sejujurnya, aku sengaja merahasiakan kondisi keterpurukan ekonomi orang tuaku dari Mas Raka dan ibu mertua. Aku takut mereka akan menghina keluargaku yang telah kehilangan segalanya. Namun, rupanya ibu mertua sudah mengetahui semua itu, dan sikapnya berubah seketika. Aku merasa begitu tertekan dengan situasi ini.Dalam hati, aku bergumam, "Apa memang salahku sudah seperti benalu? Haruskah aku mencari
Aku tak tahu apa sebenarnya maksud di balik dukungan yang diberikan Rania kepadaku saat ini. Namun, dalam hati, aku sempat berpikir apakah mungkin Rania ingin aku benar-benar berpisah dari Mas Raka, dan pada akhirnya aku akan menjalani hidup sebatang kara. "Siapa laki-laki yang mau menerima wanita yang dianggap tak berguna seperti diriku? Aku tidak akan bisa memberikan sebuah keturunan untuk suamiku nantinya, hanya Mas Raka yang saat ini mau menerima diriku menjadi istrinya, meskipun saat ini dia menikah lagi dengan wanita lain," keluhku dalam hati. Kusadari pikiranku mulai kacau, mencoba mencari solusi untuk dilema yang ku rasakan. Namun, aku enggan untuk menanggapi ucapan Rania secara langsung. Aku hanya merasa membutuhkan dukungan dari seseorang agar dapat kembali bangkit. "Terima kasih atas semangat yang kau berikan, Rania. Tapi, jangan harap aku akan rela melepaskan Mas Raka begitu saja. Aku akan bertarung untuk merebut kembali hatinya dari wanita tak tahu malu itu!" tegas ku
Aku, Kalea, tak sanggup menahan perasaan terpukul saat melihat betapa ibu mertuaku berhasil menguasai suamiku. Sebelumnya tak pernah kulihat Mas Raka sepenuhnya patuh kepada ibunya. Situasi ini akhirnya membuatku terpaksa duduk di depan bersama sopir, sementara Mas Raka dan ibu mertuaku duduk di belakang bersama. Begitu tampaknya kebahagiaan keduanya menyambut pernikahan ini, seolah penderitaanku tak berarti apa-apa bagi mereka. Aku merasakan amarah menyala-nyala di hati, begitu besar keinginanku untuk membalas perlakuan ini kelak. "Bagaimana kalian bisa dengan begitu gembira di atas penderitaan yang kualami? Aku akan membalas perbuatan kalian suatu harus nanti" bisikku dalam hati, sementara kedua tanganku berkobar-kobar, dipenuhi kebencian yang menyelimuti tubuh ini. Tak urung, wajah-wajah bahagia itu tetap menghantui benakku. Beberapa menit kemudian, akhirnya kami tiba di rumah wanita yang akan menjadi maduku. Begitu terkejutnya aku ketika menyaksikan rumah itu—sangat besar, s
Hari H pernikahan Mas RakaHari ini adalah hari pernikahan Mas Raka, semuanya sudah dipersiapkan secara sederhana, resepsi akan dilakukan tiga bulan lagi secara meriah di sebuah gedung hotel.Aku, Kalea, menyaksikan suamiku sudah rapi memakai stelan jas pengantin putih untuk acara ijab qobulnya.Sementara aku memakai pakaian hitam sebagai tanda aku berkabung dalam pernikahanku saat ini.Ibu mertuaku saat itu tidak setuju jika aku memakai gaun hitam untuk menghadiri pernikahan suamiku dengan maduku.Padahal, jauh hari, Andin sudah memberikan diriku sebuah gaun mewah berwarna putih yang akan aku gunakan untuk menghadiri ijab qobul suamiku dengannya. Namun, aku enggan untuk memakainya."Kamu itu kenapa pakai gaun hitam? Kamu pikir kamu sedang berkabung?" oceh Ibu mertuaku dengan menatap tajam ke arahku.Aku hanya terdiam dan mengacuhkan ocehan dari ibu mertuaku saat itu."Sudah benar-benar dibelikan gaun mahal-mahal oleh calon madumu, kamu malah memakai gaun ini,mau kamu itu apa, Kalea?
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.