Share

108. Hanya Foto

Meski sekedar foto tetapi telah berhasil membuatku dingin. Kemesraan yang mereka ambil sangat membuatku sakit hati. Dulu, saat masih awal pernikahan sikapnya begitu lembut dan penuh perhatian. Sekarang sejak beberapa bulan lalu perhatian berkurang, awal aku tidak menyadari akan perubahan ini.

Setelah ada beberapa pembeli yang mengabarkan berita nikah sirinya itu baru aku percaya. Mereka bahkan membawa bukti sebuah foto kebersamaan keduanya saat ada di keramaian pasar malam. Huft, sakit tapi tidak berdarah. Mungkin itu yang aku rasakan saat ini.

Beruntung aku masih memiliki semangat dari kedua anak tiriku. Ini yang menjadikan aku kuat menatap hari esok. Masih panjang perjalanan hidup, apalagi Zahra masih terlalu muda. Aku harus tetap semangat dan mendekat pada Robb-ku.

"Umi, Zahra sudah pulang" teriak Zahra.

Aku pun segera menutup layar ponsel suamiku, lalu melangkah keluar untuk menemui Zahra. Kulihat gadis kecilku sudah duduk sambil manata napasnya. Senyumnya mengembang kala melihat
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status