Share

116. Harga Ayam Melambung

Aku terdiam memikirkan apa yang akan kuputuskan mengenai hal ini. Pemasok ayam libur selama dua hari, dengan alasan ayam langka dan sulit di dapat. Untuk saat ini di kandang mereka masih ada lima puluh ekor saja. Namun, untuk membeli lagi aku belum ada modal. Huuft!

"Kalau aku pesan untuk besok, bisakah?" tanyaku pada akhirnya.

"Bisa, Bu. Mau pesan berapa biar nanti aku katakan pada majikan saya?" tanya pengantar ayam itu.

"Tidak banyak, cukup lima belas saja," jawabku.

"Baik, Bu. Saya pamit!"

Pengantar ayam itu pun langsung balik kanan setelah berpamitan padaku. Begitupun aku, segera masuk ke rumah untuk mengabarkan hal ini pada suamiku. Langkahku terhenti seketika kala kudengar suara suamiku bernada tinggi.

"Sedang bicara dengan siapa?" gumamku.

"Sudah jangan banyak omong, pakai saja uang itu dulu! Nanti saat aku datang kuberi lagi." suara suamiku yang aku dengar.

Lalu aku berdiri di depannya sambil menyodorkan selembar kertas dari pengantar ayam gembungan. Kulihat wajah Yahya pia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Dya Rochma
terkadang agak gemas dgn ceritanya, kenapa Arini terlalu lemah & selalu mau dimanfaatkan oleh Yahya.. padahal setiap Bab aku selalu menunggu Yahya dpt karma ataupun Arini menggugat cerai ...
goodnovel comment avatar
Dyana Dent
sudah Bab 116,Arini tetep aja lemah,dan Yahya tak ada karma....hadech..senang betul hidup Yahya di dunia .
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status