Share

123. Meminta Uang

Aku menatap pada Adam yang masih berdiri di ambang pintu penghubung rumah depan dan belakang. Dia sepertinya ingin segera berkata tetapi seakan hilang selera. Entah apa yang ada dalam benaknya, beberapa kali kulihat hembusan napas panjang dia loloskan. Sedangkan Halimah masih memainkan jari jemarinya, keduanya seakan sedang gelisah.

"Ada apa dengan kalian, katakan saja!" ujarku pada akhirnya.

Terbersit praduga dalam otakku bahwa keduanya sedang kehabisan uang saku sehingga menunggu abahnya pulang. Adam tidak nyaman jika meminta uang langsung padaku karena yang memegang keuangan akan keperluan anak-anak adalah abahnya. Jadi mereka menunggu abahnya pulang baru-lah bisa melanjutkan perjalanannya ke 000Bandung.

"Tidak perlu kalian tahu aku dimana dan kemana selama satu minggu ini. Yang utama pikirkan hal positif saja agar aku dijauhkan dari mara bahaya. Lalu kenapa kalian seperti itu?" kata Yahya panjang lebar.

"Kami, kehabisan uang, Abah. Datang ke mari berniat untuk meminta restu pada A
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status