Share

130. Minta Jatah Bercinta

Apa yang diceritakan oleh Zahra membuatku semakin merasa sakit. Yang aku inginkan adalah jangan mengumbar apa yang tidak seharusnya dipublikasikan. Kasih sayangnya bahkan perhatiannya padaku pun sejak dulu tidak pernah dia ungkap di kalayak umum.

Zahra masih terus merajuk bahkan tertidur dalam keadaan sesenggukan. Aku tidak bisa berkata, hanya diam meninggalkan putriku yang sudah tidur karena kelelahan dalam tangisnya. Semua chat Adam mengenai status wanita itu pun kubiarkan saja tanoa berniat kuhapus.

Lalu aku beranjak meninggalkan suamiku yang masih asyik berbalas chat menuju ke warung. Bukan berniat melarikan diri tetapi kebetulan saat itu adalah jam pulang bagi Bulan dan memberinya gaji untuk satu minggu ini. Tanpa pamit kutinggalkan saja suamiku itu.

"Mbak, aku sudah selesai lho. Pulang dulu, Ya!" pamit Bulan dengan lantang karena aku belum tampak keluar.

Gegas kupanjangkan langkahku agar segera sampai di pintu utama rumah. Sebelum sampai pintu aku berteriak pada Bulan agar menu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status