Share

137. Berani Datang

Pagi hari aku pun mulai melakukan aktifitasku. Setelah Zahra siap untuk berangkat ke sekolah, aku pun segera mengeluarkan montor dan mulai memanaskan agar lebih sehat mesinnya.

"Sudah siap, nak?" tanyaku.

"Sudah, Umi."

Kulajukan kendaraanku menuju ke sekolah Zahra. Tidak butuh waktu lama kendaraanku pun sudah sampai di depan gedung sekolah anakku tersebut. Zahra mencium punggung tanganku dan dia pun melangkah meninggalkan aku. Kupandangi punggung putriku hingga hilang barulah aku menjalankan kendaraanku meninggalkan sekolah.

Sampai di rumah, rupanya si Bulan sudah ada di warung dengan pekerjaannya membungkus sambel dan lalapan. Aku pun tersenyum melihat kedisiplinan kerja yang dia miliki. Kulirik tempat kerja si Samsul, lalu aku pun masuk ke dalam warung ada yang ingin aku tanyakan pada Bulan.

"Apakah uang ayam gembung tadi sudah kamu bayarkan, Bulan?" tanyaku.

"Belum, Mbak. Selain uang jual yang kemarin tidak ada di sini, ayamnya juga belum dikirim semua oleh Pak Roni. Itu masih 15
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status