Share

143. Pulang Bersama Zahra

Tanpa menoleh, aku segera menarik tangan Zahra. Kami melangkah meninggalkan Yahya bersama wanita dan anak kecil. Selama perjalanan Zahra tampak membisu. Aku sendiri menjadi heran. Aku segera memesan taksi online dengan alamat rumah. Hanya sesaat menunggu sebuah mobil sedan merah mendekat.

"Dengan Ibu Arini?"

"Benar!"

Kemudian seorang pemuda keluar dari pintu kemudi, dia berputar dan membukakan pintu penumpang untuk kami, aku dan Zahra.

"Silakan masuk, Ibu dan adik!" kata pemuda itu lembut.

Setelah aku masuk dan pintu tertutup kembali, pemuda itu duduk lagi di balik kemudi. Mobil melaju dengan kecepatan sedang. Sepanjang jalan hanya hening, Zahra kulihat masih asyik memainkan jari jemarinya. Terkadang terlihat dia memilin-milin ujung hijabnya. Kemudian lambat laun kudengar isak tangis tertahan.

"Lho, Zahra kenapa?" tanyaku.

"Apa salah Zahra, Umi? Abah begitu lembutnya pada anak tadi," ucap Zahra dengan nada sangat rendah.

Isak tangis kudengar begitu pilu, hati anakku telah terluka nya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status