Share

149. Adam Pulang

Kuberanikan diri untuk melangkah ke warung dimana tercium aroma ayam bakar. jika ada asap pasti ada apinya dan pelaku.

"Alhamdulillah Adam! Umi kira siapa, kok sudah ada di rumah sih," kataku saat kulihat Adam mulai pembakaran ayam yang entah yang keberapa.

"Hehe, maaf Umi! Adam pulang tidak memberi kabar lebih dulu. Ini sengaja aku lakukan sekedar ingin membuktikan apa yang Umi ceritakan selama ini. Bukannya Adam tidak percaya apa yang Umi katakan," papar Adam.

"Iya umi maklum. Secara Yahya kan dia abah kamu. Bagaimana pun pasti ada pembelaan kecil yang kamu lakukan, umi tidak apa kok, Adam."

Sesaat Adam menatapku penuh tanya, sorot matanya mengisyaratkan bahwa dia pun sedikit ragu akan perkataanku itu.

"Kok seperti itu menatap ke umi lho, Dam. Ada apa sebenarnya?" tanyaku.

"Tidak apa, Umi. Aku hanya penasaran saja sama tingkah abah. Masak ada menantu juga akan seperti itu," balas Adam.

"Kita lihat saja, bagaimana sikap abah kamu itu, Dam. Eehh, ini artinya Arkan ikut juga dong?"

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status