Share

153. Belum Terjadi

Semua terselamatkan saat kudengar adan asar, maka segera kuingatkan pada suamiku agar dia menajamkan pendengarannya. Suamiku tipikal tidak bisa meninggalkan ibadah jamaah di masjid. Jadi begitu dia mendengar adan maka pekerjaan apa pun segera ditinggalkan. Hal ini lah yang menjadi penyelamatku.

"Alhamdulillah, terima kasih ya Allah!" batinku.

"Sialan kau, Arini!"

Satu kasar lolos dari bibir suamiku, aku hanya diam dan menatap pada lain tempat. Sungguh begitu banyak perubahan yang terlihat nyata pada suamiku. Tutur kata yang sopan, gerak yang lembut seketika hilang. Aku seperti memghadapi sosok pria yang berbeda dalam wujud yang sama.

"Maka tunggu aku nanti malam, semua akan aku kuasai tubuhmu, Arini. Ingat, hanya milikku!" geram Yahya sambil memakai pakaiannya.

Semua pergerakannya hanya aku lihat sesaat, setelah dia keluar dari kamarku segera kupungut gamisku. Tanpa kurasa bulir bening jatuh di punggung tanganku. Segera kusapu pipiku untuk menghilangkan jejaknya.

"Kau telah banyak be
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status