Share

142. Taman Kota

Seperti apa yang sudah diinfokan oleh Yahya padaku sore tadi. Akhirnya kami pun keluar untuk menikmati malam dengan alasan untuk Zahra. Aku masih diam saja, hal pertama yang dia lakukan untuk putrinya.

"Kita pergi kemana, Umi?" tanya Zahra.

" Mungkin ke taman kota, Nak. Di sana sedang ada keramaian, yang sering di sebut pasar malam. Pasti nanti kamu senang," jawabku.

"Dalam keramaian itu ada apa saja, Umi?"

"Nanti kamu kihat saja, senua hal baru yang pastinya hanya bisa kamu lihat di televisi," jawabku.

Zahra pun terdiam, sesekali kulihat bola matanya menyimpit atau dahinya mengerut. Sepertinya anakku itu sedang berpikir dan membuat perkuraan ada apa saja di pasar malam. Menilik kata pasar, sudah pasti yang ada dalam bayangannya banyaknya penjual yang menjajakan dagangannya di sana.

Kendaraan yang kami naiki pun akhirnya sampai juga di taman kota. Yang aku perhatikan bukan tampilan keramaian di taman kota tersebut, melainkan wajah semringah putriku. Zahra terlihat bagitu kagum akan la
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status