Share

18. Harus Iklas

Pagi hari seperti biasa aku sudah disibukkan dengan semua alat perangku di warung. Namun, pagi ini sedikit berbeda karena suamiku saat ini ikut membantu aku dalam menyiapkan jualan untuk hari ini.

"Pagi ini harus bakar berapa ayam, Umi?" tanya Yahya sambil menatap papan pemesanan di dinding.

"Abah lihat saja sendiri itu sudah aku tulis sejak kemarin!" balasku sambil mengangkat rebusan jeroan ayam.

Setelah semua aku keluarkan dari panci, maka aku pun segera membungkus rebusan itu dan kutimbang satu kilo. Kemarin aku mengambil ayam mentah sebanyak 30 ekor sehingga jeroannya bisa menghasilkan 4 kg. Jumlah yang cukup lumayan hasilnya. Per kg nya aku jual seharga 20k sehingga jika dikalikan dengan empat bungkus menjadi 80k. Jumlah yang cukup menguntungkan bagi isi dompetku.

"Kok senyum ae sejak tadi lho, Umi. Lagi bahagia kah?" tanya Yahya padaku.

"Alhamdulillah, Abi. Jika setiap hari bernama sabtu dan minggu mungkin aku selalu tersenyum. Sayangnya hari selalu berganti mulai senin, selasa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Qhti
wowow bikin penasaran
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status