Share

25. Masih Persiapan

Aku hanya diam tanpa menjawab apa yang ditanyakan oleh Yahya, suamiku. Pria itu menatapku penuh harap, dia seakan menunggu jawaban dariku.

"Bagaimana Umi?" tanya Yahya sambil menatapku penuh harap.

"Aku tidak ingin apapun, hanya berharap semoga kamu segera pulang dalam keadaan sehat tak kurang suatu apapun," balasku.

Kulihat wajah kecewa tersirat jelas, meskipun Yahya berusaha untuk tersenyum. Abdul yang mengerti akan rasaku hanya menunduk untuk menyembunyikan senyum masamnya. Sedangkan Zahra menggeliatkan tubuhnya meminta turun dari gendongan abinya.

Aku hanya menatap sendu interaksi ayah dan anak tersebut. Semua juga karena ulah abahnya sendiri hingga para anak-anak jarang sekali mendukung kegiatan abahnya. Semua pakaian yang dibutuhkan oleh suamiku sudah aku packing beserta dengan perlengkapan mandi.

"Semua sudah masuk ke koper 'kan, Umi? Paspor dan surat penting biar aku bawa dalam tas kecilku," kata Yahya.

Aku hanya menganggukkan kepala, lalu kubawa koper tersebut dan kuletakkan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status