Share

27. Order Rame, Hati Sepi bagian 2

Aku hanya tersenyum dibalik cadarku, keadaan seperti ini bagiku sudah biasa. Tetapi bagi suamiku mungkin suatu hal yang merugikan. Dia mengeluarkan uang untuk menggaji seorang karyawan agar memudahkan pekerjaan tetapi pekerja itu seenaknya dalam bekerja.

"Sudahlah, jika abi tidak ada waktu untuk membantuku silahkan bersiap untuk berangkat berdakwah. Umi sudah biasa mengerjakan sendiri. Dan lagi si Topan sudah ijin untuk libur karena mengurus sim, dia ...," balasku tetapi belum selesai aku menjelaskan semua pada suamiku itu, dia langsung memotong kalimatku.

"Mengurus sim itu perkara gampang, Umi. Tidak perlu juga dia libur seperti ini! Jika begini kita kan yang rugi," dengus Yahya.

"Sudahlah, lebih baik Abi bersiap. Jika di sini sambil menggerutu seperti itu bisa menambah suasana panas dan aura negatif," ucapku dengan nada rendah.

Yahya pun kulihat mengikuti saranku. Dia pun beranjak dan melangkah meninggalkan perapian tempat bakar ayam. Setelah kepergiannya kuhempas napas kasarku beru
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status