Share

26. Order Rame, Hati Sepi bagian 1

Waktu terus berjalan, akhirnya mentari pun mulai menampakan sinarnya. Aku bangun saat adan berkumandang. Segera kubangunkan suamiku agar dia bisa menunaikan ibadah salat subuh. Setelah kewajibanku selesai aku pun melangkah untuk memulai hari menyambut dan menjemput rezeki.

"Assalamualaikum dunia," ucapku dengan nada pelan.

Kubuka pintu warung, aroma ayam ungkep seketika menyapa indera penciumanku. Aku pun mulai membersihkan semua barang yang akan digunakan untuk membakar. Dengan telaten aku pun mulai membakar ayam buat pesanan jam tujuh pagi.

Suamiku pun ikut membantu menyiapkan ayam bakar, tidak biasanya dia ikut turun tangan. Biasanya dia hanya diam di dalam dengan bermain game di gawainya. Aku hanya diam tetap bekerja tanpa mengeluarkan suara. Tiba-tiba aku mendengar dia berucap lirih.

"Pesanan ayam ini dipotong atau utuh, Umi?" tanya Yahya padaku.

"Lihat saja di papan tulis itu, Bi. Kemarin aku catat di sana!" jawabku sambil membungkusi lalapan.

Kelirik sekilas, rupanya dia pun
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status