Share

43. Mulai Aktif

"Umi, kok teriak seperti itu. Ada apa?" tanya Yahya dengan nada sedikit terkejut.

Aku hanya tersenyum tipis. Lalu dengan pelan aku ungkap semua, suamiku ikut senang. Maka segera dia meraih gawai untuk memesan ayam gembungan. Aku mengernyitkan dahi.

"Jika pesan gembungan nanti siapa yang akan bedah, Abi?" tanyaku dengan nada ragu.

"Biar aku saja yang bedah itu ayam, Umi. Nanti aku kerjakan dua kali," jawab Yahya.

Aku mendengus lirih dalam hati jika dia yang ngerjain pembedahan ayam nanti pasti malamnya akan mengeluh kecapaian. Hedeh! Sudah bisa aku bayangkan betapa lelahnya jiwa ragaku nanti pada hari itu. Aku berharap semoga si Topan masuk pada hari itu.

Aku pun hanya menggelengkan kepala menolak dalam hati tidak ingin terucap agar tidak menyinggung hati suamiku. Setelah mendapat jawaban dari pemasok ayam, Yahya kembali masuk ke dalam rumah. Kulihat dia memegang gawainya untuk main game.

"Huft huu, sampai kapan hal seperti ini aku lalui. Kuatkan hatiku ya Robb!" lirihku sambil meneguk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Dyana Dent
Belum sadar juga tenaga nya di manfaat kan suami tukang kawin ,hadech,...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status