Share

76. Akhirnya

Pagi kembali menyapa, aku pun juga seperti biasanya. Dua hari ini suamiku berkeliling kota mencari tempat yang pas untuk dia buka cabang. Kuharap segera mendapat tempat yang pas.

"Umi, Zahra berangkat sekolah di antar siapa?" tanya Zahra tiba-tiba sambil berjalan mendekatiku.

Aku tersenyum dan langsung beranjak dari dudukku. Kemudian kuberesjan lebih dulu beberapa bungkusan sambal yang sudah jadi. Lalu kubereskan juga dompet khusus uang penjualan. Setelahnya kuhampiri putriku dan mengajaknya untuk segera bersiap.

"Yuuk, biar umi yang antar kamu sekolah, Nak!" ajakku.

Zahra pun mengangguk, lalu dia mengikutiku dan naik diboncengan. Setelah putriku siap, aku segera melajukan kendaraan roda dua. Sepanjang jalan hanya hening yang tercipta, seakan tidak ada bahasan yang harus di ungkap. Namun, saat tiba di depan sekolah barulah Zahra berucap.

"Umi, ada bawa uangkah? Kok Zahra lupa belum ada uang saku!" keluh Zahra.

"Ah, iya. Maaf umi tadi lupa. Sebentar!" jawabku.

Kuraba beberapa saku yang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status